Empon-Empon, Andalan Baru Warga Rejosari, Jatisrono
Bagi petani, setiap jengkal lahan adalah harta yang sangat berharga.
Karena itulah, warga di Desa Rejosari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri,
juga tidak membiarkan lahan mereka ada yang menganggur.
Lahan itu mereka tanami salah satu jenis empon-empon yaitu kunyit. Jerih payah ini tak sia-sia karena hasil tanaman mereka dibeli oleh perusahaan obat herbal terkemuka, PT Deltomed Laboratories, yang memiliki pabrik di Nambangan, Selogiri, Wonogiri. Jalinan kemitraan dengan perusahaan tersebut membuat para petani empon-empon bisa merasakan manfaat yang besar.
Kemitraan ini, menurut salah seorang petani yang juga Sekretaris Kelompok Tani Bumi Sari di Desa Rejosari, Parmanto, sudah berlangsung sejak 2006 lalu. “Kami panen setahun sekali pada sekitar Juli-Agustus. Hasilnya sudah langsung masuk ke PT Deltomed. Bahkan kabar terakhir yang kami dapat, produk yang dibuat dengan kunyit kami sudah mencapai pasaran Amerika,” kata Parmanto dengan bangga, saat dijumpai belum lama ini.
Kunyit-kunyit tersebut, kata Parmanto, dibeli oleh PT Deltomed dengan harga Rp 14.000/kg. Saat ini, di satu dusun saja, yaitu Dusun Rejosari, sudah ada lebih dari 10 hektare lahan yang ditanami kunyit. Itu belum termasuk di empat dusun lainnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rejosari, Jiyo Sambodo mengatakan empon-empon khususnya kunyit memang menjadi salah satu potensi yang paling menonjol, khususnya di Dusun Rejosari. Sedangkan di tiga dusun lainnya, ada potensi lain. Misalnya, Dusun Jegoh yang jadi unggulan adalah mete dan emping, Dusun Pencil dan Kambu mengandalkan anyaman caping dan tampah dari bambu.
Desa Rejosari memiliki penduduk berjumlah 4.770 jiwa tersebar di wilayah seluas 394,8730 hektare. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Gondangsari, Jatisrono, sebelah barat dengan Desa Sumberejo, Jatisrono, sebelah selatan dengan Kelurahan/Kecamatan Jatiroto, dan sebelah timur dengan Desa Gondangsari serta Desa Duren, Jatiroto.
Sumber : Solopos.com
Lahan itu mereka tanami salah satu jenis empon-empon yaitu kunyit. Jerih payah ini tak sia-sia karena hasil tanaman mereka dibeli oleh perusahaan obat herbal terkemuka, PT Deltomed Laboratories, yang memiliki pabrik di Nambangan, Selogiri, Wonogiri. Jalinan kemitraan dengan perusahaan tersebut membuat para petani empon-empon bisa merasakan manfaat yang besar.
Kemitraan ini, menurut salah seorang petani yang juga Sekretaris Kelompok Tani Bumi Sari di Desa Rejosari, Parmanto, sudah berlangsung sejak 2006 lalu. “Kami panen setahun sekali pada sekitar Juli-Agustus. Hasilnya sudah langsung masuk ke PT Deltomed. Bahkan kabar terakhir yang kami dapat, produk yang dibuat dengan kunyit kami sudah mencapai pasaran Amerika,” kata Parmanto dengan bangga, saat dijumpai belum lama ini.
Kunyit-kunyit tersebut, kata Parmanto, dibeli oleh PT Deltomed dengan harga Rp 14.000/kg. Saat ini, di satu dusun saja, yaitu Dusun Rejosari, sudah ada lebih dari 10 hektare lahan yang ditanami kunyit. Itu belum termasuk di empat dusun lainnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rejosari, Jiyo Sambodo mengatakan empon-empon khususnya kunyit memang menjadi salah satu potensi yang paling menonjol, khususnya di Dusun Rejosari. Sedangkan di tiga dusun lainnya, ada potensi lain. Misalnya, Dusun Jegoh yang jadi unggulan adalah mete dan emping, Dusun Pencil dan Kambu mengandalkan anyaman caping dan tampah dari bambu.
Desa Rejosari memiliki penduduk berjumlah 4.770 jiwa tersebar di wilayah seluas 394,8730 hektare. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Gondangsari, Jatisrono, sebelah barat dengan Desa Sumberejo, Jatisrono, sebelah selatan dengan Kelurahan/Kecamatan Jatiroto, dan sebelah timur dengan Desa Gondangsari serta Desa Duren, Jatiroto.
Sumber : Solopos.com
Berapa harga temu giring sekarang